Nama : Fitria Handayani (201241500161)
TRIGLISERIDA
Trigliserida
merupakan molekul lemak yang menyediakan energi bagi tubuh. Trigliserida ini
sangat berhubungan erat dengan kolesterol karena baik trigliserida maupun
kolesterol dibawa melalui darah oleh lipoprotein. Seperti halnya kolesterol,
peningkatan kadar trigliserida di dalam darah juga merupakan faktor resiko
penyebab penyakit jantung koroner. Mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak
akan meningkatkan trigliserida di dalam darah dan cenderung akan meningkatkan
kadar kolesterol juga.
Kadar
trigliserida di dalam darah seringkali dikelompokkan bersama dengan kadar
kolesterol. Sebagai sumber energi utama bagi tubuh, trigliserida bisa diperoleh
dari daging, susu dan produk turunannya, serta minyak goreng. Sehingan dengan
kata lain trigleserida merupakan kolesterol jahat seperti halnya kolesterol
LDL. Untuk lemak yang berasal dari buah-buahan sepeti kelapa, durian, serta
avokad memang tidak mengandung kolesterol namun kadar trigliseridanya tinggi.
Faktor yang mempengaruhi kadar
trigliserida di dalam darah diantaranya adalah kegemukan (obesitas), makanan
yang berlemak, glukose (gula biasa), serta alkohol. Berikut ini adalah nilai
rujukan trigliserida dalam tubuh manusia:
#
DEWASA
- · 12 - 29 th: 10 - 140 mg/dl
- · 30 - 39th: 20 - 150 mg/dl
- · 40 - 49th: 30 - 160 mg/dl
- · > 50th: 40 - 190 mg/dl
# ANAK - ANAK
- · Bayi: 5 - 40 mg/dl
- · 5 - 10th: 10 - 135 mg/dl
Seperti
halnya kolesterol. trigliserida merupakan komponen yang normal dari darah.
Sebagian besar lemak yang kita makan berbentuk trigliserida. Peningkatan jumlah
kadar trigliserida merupakan faktor pemicu penyakit jantung dan stroke,
terutama karena hubungannya dengan kadar kolesterol LDL tinggi dan atau
resistensi insulin. Oleh karena itu, perlu bagi kita untuk tidak hanya memperhatikan kadar kolesterol
dalam darah saja namun juga memperhatikan kadar trigliserida kita.
Kelebihan
kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High Density
Lipoprotein) ke hepar untuk kemudian dikeluarkan melalui
saluran empedu sebagai lemak empedu sehingga sering disebut sebagai kolesterol
baik. HDL kolesterol singkatan dari high density lipoprotein cholesterol atau
kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah, juga dikenal sebagai kolesterol
baik. Peranan kolesterol HDL adalah membawa kembali kolesterol buruk ke organ
hati untuk pemrosesan lebih lanjut. Orang-orang dengan kadar tinggi dari tipe
kolesterol ini hanya sebagian yang terlindung dari penyakit jantung. Tentu
saja, seseeorang yang mempunyai kadar kolesterol HDL dalam kategori sangat baik
masih beresiko terkena penyakit jantung. Sebagian cenderung mempunyai beberapa
faktor resiko lainnya, seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan kebiasaan
merokok.
LDL
kolesterol singkatan dari (low density lipoprotein cholesterol) atau
kolesterol lipoprotein berkepadatan rendah. Kolesterol LDL adalah kolesterol
jahat karena kolesterol LDL melekat pada dinding arteri dan bisa menyebabkan
perkembangan penutupan-penutupan arteri.
Ø PRINSIP & STRUKTUR
Trigliserida
merupakan lipid yang memiliki struktur ester, yang tersusun oleh tiga molekul
asam lemak bebas dan satu molekul gliserol seperti yang ditunjukan pada Gambar
1.
Gambar
1. Struktur trigliserida yang disusun oleh molekul gliserol dan tiga molekul
asam lemak bebas.
Reaksi kimia untuk trigliserida pada
prinsipnya memiliki kesamaan dengan senyawa alkena dan ester, misalnya
trigliserida dapat terhidrogenasi oleh gas Hidrogen yang dikatalisis oleh logam
nikel atau platina, reaksi untuk senyawa tersebut disajikan dalam persamaan
reaksi pada gambar 2.
Gambar 2. Reaksi hidrogenasi trigliserida
Reaksi hidrolisis pada trigliserida akan
menghasilkan gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dapat berlangsung
dalam suasana asam atau basa atau dapat pula dengan bantuan enzim. Reaksi
hidrolisis dari trigliserida dapat dilihat pada persamaan di bawah ini.
Gambar 3. Reaksi Hidrolisi trigliserida
Ø PROSES
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat
ditemukan dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan
yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh
serta juga dibentuk di hati
Setelah
mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida
ini akan diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang kemudian akan
disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL (very low
density lipoprotein).
Trigliserida
dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus setelah konsumsi makanan
berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin
dari dalam tubuh.
Sementara
itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam jaringan misalnya
jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian
akan dimetabolisme oleh hati menjadi kolesterol LDL.
Kalori
yang didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi tidak akan langsung
digunakan oleh tubuh melainkan disimpan dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel
lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai energi cadangan tubuh.
Asupan
makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek
trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka
kadar kolesterol pun akan meningkat pula.
Proses
pencernaan lemak dari makanan selain menghasilkan kolesterol juga menghasilkan
trigliserida dan lemak bebeas semua lemak ini akan diserap oleh tubuh melalui
usus ke dalam darah. Keberadaan kolesterol dan trigliserida dalam darah memang
sangat dibutuhkan oleh tubuh. Jika pengkonsumsian makanan yang mengandung lemak
jenuh berlebihan maka mengakibatkan kadar kolesterol berlebihan juga. Hal ini
akan menimbulkan ancaman dan masalah yang serius, terutama pada penyakit
pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. Penyakit ini dapat memicu timbulnya
penyakit jantung coroner dan stroke.
Trigliserida
yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan kulit sehingga tubuh
terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu
berlebih dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan.
Namun,
trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. Asam lemak
yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida
memberikan energi bagi tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya
dalam tubuh dari cedera.
Ø JENIS TRIGLISERIDA
Trigliserida
dikelompokkan menjadi 2 :
o
Lemak
Jenuh (lemak jahat)
Berbentuk padat pada suhu ruangan
dan dikenal sebagai lemak jahat. Umumnya lemak jenuh terdapat dalam produk
hewani. Semakin banyak konsumsi lemak jenuh, maka akan semakin tinggi kadar
koleseterol dalam darah. Contoh makanan yang mengandung lemak jenuh : susu
murni, keju berlemak, cokelat, daging, kelapa, mentega, babi, hati, ayam.
Sebaiknya jangan terlalu banyak mengkonsumsi jenis lemak jenuh ini.
o
Lemak
Tidak Jenuh (lemak baik)
Berbentuk cair atau lunak jika
berada pada suhu ruangan. Lemak ini dapat menurunkan kadar kolesterol dalam
darah. Jenis lemak tidak jenuh ini merupakan jenis lemak baik. Lemak ini
terbagi dua yaitu lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Contoh
makanan yang mengandung lemak tidak jenuh tunggal adalah zaitun, minyak kacang
tanah, beberapa margarine yang non-dihidrogenasi, almond, kacang mete.
Sementara lemak tidak jenuh ganda
bersumber dari makanan yang mengandung omega 3 (contoh: ikan salmon, makarel,
dan sarden, biji rami, walnut, dan minyak dan margarin yang non-hidrogenasi
dibuat dari kanola, biji rami dan kedelai. Konsumsi setidaknya 2 porsi ikan per
minggu) dan omega 6 (bunga matahari, kedelai dan minyak jagung, walnut, almond,
biji wijen dan beberapa margarine non-dihidrogenasi.)
Untuk
diet menurunkan kadar trigliserida mulailah dengan :
üPerbanyak
makanan tinggi protein tak berlemak
ü Ganti karbohidrat dengan nilai glikemik tinggi dengan karbohidrat berglikemik rendah.
ü Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang mengandung serat tinggi.
ü Ganti konsumsi lemak jenuh dan trans dengan lemak yang baik.
ü Turunkan total lemak makanan sampai 20%-30% dari kalori.
ü Kurangi intake kalori untuk menurunkan berat badan dan pertahankan berat badan yang ideal.
ü Berolah raga minimal 30 menit per hari.
ü Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
ü Ganti karbohidrat dengan nilai glikemik tinggi dengan karbohidrat berglikemik rendah.
ü Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar yang mengandung serat tinggi.
ü Ganti konsumsi lemak jenuh dan trans dengan lemak yang baik.
ü Turunkan total lemak makanan sampai 20%-30% dari kalori.
ü Kurangi intake kalori untuk menurunkan berat badan dan pertahankan berat badan yang ideal.
ü Berolah raga minimal 30 menit per hari.
ü Hentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar